top of page
Search
Writer's pictureswarnabumimusiccoi

DESA TERPENCIL INDONESIA MENJADI 'KOTA MUSIK KLASIK DUNIA' : KARENA INI !

Toccata - Homanaje Por Barrios original composition for Guitar & String Kuartet oleh Tondi Rangkuti ikuti Composition Competition Malmo University - Swedia




Gbr 1. Karya - Karya Komposisi & Aransemen Tondi Rangkuti aka Tondi. FR di Sheet Music Plus.


Oleh : Tora Swarna Diva



Kota Perbaungan adalah sebuah Kota kecil yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia. Kota Perbaungan berjarak kurang lebih 49 Km dari pusat Kota Medan dan atau jika melewati tol sejauh 42,8 Km.


Kota Perbaungan dikelilingi oleh banyak perkebunan sawit. Baik yang dikelola oleh Perusahaan Negara dan Swasta. Salah satu perkebunan sawit terjauh dan sangat luas yaitu berada di Kecamatan Sei Rampah. Dan memiliki satu desa bernama Rambong Sialang.


Rambong Sialang berjarak kurang lebih 21 Km dari kota Perbaungan. Di kelilingi oleh hutan sawit kurang lebih seluas 60.000 Ha. Karena jalanan tanah merah yang menantang dan merupakan jalur - jalur penghubung setiap blok maka Rambong Sialang kerap dijadikan salah satu tempat pelaksanaan Rally mobil. Baik tingkat Kejurnas hingga Asia Pasifik. Namun ini adalah persoalan mengadu nyali, skill mengemudi serta kehebatan dan ketangguhan mobil. Bagaimana dalam hal seni dan budaya ?.


Tentu saja aktvitas seni budaya sangatlah minim di Rambong Sialang. Para warganya tidak pernah mengkases kegiatan seni dan budaya. Para warga yang mayoritas bekerja di perkebunan memperoleh hiburan dengan caranya masing - masing. Dan tentu saja dengan adanya kemajuan teknologi telekomunikasi dan banjir perangkat elektronik para warga memperoleh hiburan dengan melakukan kegiatan karaoke. Menyanyikan lagu - lagu popular, remix dangdut dan seni musik yang jauh dari kategori bernilai artistikal tinggi.


Namun, sebuah batu pemecah kebuntuan tampaknya telah diketuk.


Semenjak pandemic Covid 19, pada bulan Maret 2020 founder dari Tora Swarna Swarna Diva, Tondi Rangkuti, kerap harus berada di desa hutan sawit ini. Semula adalah untuk mengungsikan anak - anak akibat isu - isu yang membuat phobia. Walaupun ternyata Covid 19 tidaklah sehoror yang diberitakan.


Sepanjang tahun 2020 adalah tahun yang sulit bagi banyak orang. Aktivitas dan kegiatan berkurang jauh. Tapi sekali lagi, karena teknologi komunikasi kita menjadi tidak terputus total untuk memperoleh informasi. Baik karena bencana apapun. Sebuah email dari Hall Leonard masuk ke account Tondi Rangkuti. Hall Leonard adalah salah satu dari 5 penerbit besar di dunia semenjak tahun 1947. Hall Leonard berfokus pada penerbitan lembar dan buku musik, Hall Leonard mengabarkan bahwa mereka telah membuka platform kerjasama baru dengan para komposer musik dan arranger. Dengan sistem digital dan online. Maka semenjak saat itu Tondi Rangkuti telah menjadi member Hall Leonard dan mendapatkan aktivitas baru yang bukan saja membuka ruang kreativitas naik level ke tingkat dunia. Tapi juga memperoleh penghasilan dari royalti.


Beberapa karya musik orisinil dan aransemen copyright musik telah dikerjakan oleh Tondi Rangkuti. Beberapa di antaranya telah di publish di Hall Leonard. Serta didistribusikan di Sheet Music Plus dan Direct Sheet Music.



Gbr 2. Karya - Karya Komposisi & Aransmen Tondi Rangkuti aka Tondi. FR di Sheet Music Direct


3 KOMPOSISI KLASIK DI TULIS DI RAMBONG SIALANG


Di Rambong Sialang yang terpencil, panas terik dan gersang. Kecuali diuntungkan saat musim hujan yang membawa kabut. Rambong Sialang sepertinya tidak dapat memberikan atmosfir dan vibes untuk menghasilkan karya seni tinggi, sebaliknya, Tondi Rangkuti aka Tondi. FR malah menyelesaikan bukan saja beberapa karya aransemen, justru menjadi mampu menyelesaikan beberapa komposisi kategori klasik musik yang kompleks dan dengan derajat harmoni tinggi. Di antaranya yang telah dituliskan adalah :


Maidhan Twilight, sebuah karya full orkestra dan derivatifnya adalah Gitar Solo for Recital. Maidhan Twilight memperoleh inspirasinya setelah membaca Jon Anderson, Mission To The East Coast, 1823. Sebuah perjalanan petualangan dalam misi diplomatik seorang duta kerajaan Inggris untuk Penang ke seluruh kawasan pantai Timur Sumatera. Dari membaca buku ini, tergambarlah oleh Tondi Rangkuti kehidupan di masa lalu penduduk pesisir Sumatera yang beretnis Karo, Melayu dan Toba.Hasilnya, Maidhan Twilight adalah refleksi dari vibes masyarakat yang hidup 200 tahun yang lalu di pesisir Sumatera. Dan ditransmit melalui bunyi musik. Selain Maidhan Twilight di tuliskan juga Prelude Me Menor dan beberapa musik kategori popular.


Dan satu masterpiece terbaru yang diselesaikan oleh Tondi Rangkuti adalah 'Toccata, Homanaje Por Barrios'. Sebuah karya Chamber Music, untuk ditampilkan pada instrument gitar dan Sting Kwartet ( 2 Violin, 1 Viola dan 1 Cello ).


Toccata, berarti adalah sebuah komposisi yang dituliskan oleh seorang komposer dengan tujuan hanya untuk dimainkan oleh seorang instrumentalis tingkat advance dan fluent.


Homanaje Por Barrios, berarti adalah penghormatan (tribute) untuk Agustin Barrios, seorang komposer musik besar asal Paraguay.


Keunikan komposisi ini bukan sekedar tingkat kesulitan di dalam memainkannya. Bukan persoalan kesukarannya. Toccata oleh Tondi Rangkuti dituliskan dalam banyak birama (time signature). Time 6/4 pada movement 1st. 2/4 pada movement 2nd. Dan 4/4 pada movement 3rd. Sebagai karakternya, tentu saja penekanannya pada perubahan harmoni dengan berbagai Modulasi. Alur emosi yang menggambarkan kehidupan dari Agustin Barrios yang dramatis dan mengharukan digambarkan melalui Toccata ini.


Dan sebagaimana karya di dalam 3 tahun terakhir ini, 'Toccata, Homanaje Por Barrios' juga dituliskan di desa terpencil, Rambong Sialang.


Sebagai ciri dari komposisi orisinilnya, Tondi Rangkuti selalu menekankan pada bobot melodi. Ia berprinsip, sekompleks apapun, seluas apapun perubahan harmoni bersama modulasinya, maka orang paling bodoh pun harus dapat menikmati dan mengapresisasi karya tersebut.


Apakah komposisi ini sudah di publish di Hall Leonard ?. Sayangnya belum. Karena tidak dibolehkan.


Yaitu, karena komposisi ini,  'Toccata, Homanaje Por Barrios', telah dikirimkan ke komite 'International Composition Competition', yang dilaksanakan oleh Malmo Fine Art Univerity, Swedia. Dan sedang dalam proses penjurian hingga bulan September akan ditampilkan pada sebuah concert resmi. Atas dasar ini, 'Toccata, Homanaje Por Barrios', yang dituliskan di Rambong Sialang akan membawa namanya di khasanah musik klasik dunia. Penyebutan nama tempat penulisan karya adalah suatu kebiasaan dalam penulisan karya musik klasik


Harapan Tondi Rangkuti atas turut sertanya di dalam kompetisi komposisi tingkat dunia ini apa ?.


Tondi memberikan penjelasan ; "Sebagai penyemangat kepada generasi musik muda, bahwa kita dapat menuliskan karya dan berkreasi dalam situasi sulit apapun. Dan dunia sudah tanpa batas. Generasi muda yang hidup di zaman tanpa batas karena teknologi sekarang ini sebaiknya tidak hdup seperti katak di dalam tempurung. Yang harus dilakukan oleh generasi musik muda adalah, bergaul di dalam kolam ikan 1 spesies dengan dirinya. Bergaul dalam ekosistem yang tepat. Dan menggunakan waktu sebaik mungkin. Bergaullah dengan komunitas terbaik dan berkompetisi di tingkat dunia."



Gbr 3. Tondi Rangkuti aka Tondi. FR saat sosialisasi Festival Andung Batak Toba di Geo Park Kaldera Toba Sipinsur, Humbang Hasundutan.


Bagaimana harapan terhadap hasil akhir kompetisi yang diikuti oleh karya 'Toccata, Homanaje Por Barrios' ?


Tondi menjawab sambil tersenyum :"Kalau masuk di dalam 10 besar dan ditampilkan, itu sangat yakin. Tentu harapan terbaik adalah memperoleh 1st Prize.














122 views0 comments

Comments


bottom of page